sholawatan-bakung

PROKLAMATORNEWS, BLITAR- Pemkab Blitar bersama dengan Kodim 0808 Blitar menggelar sholawatan di  monument Trisula, Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, Jumat (30/9/2016). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari kesaktian pancasila.

Dalam sejarahnya, Monumen Trisula dibangun untuk memperingati dan mengenang tragedi pembantaian PKI didaerah Blitar. Pada tahun 1968 di Blitar tepatnya di Desa Bakung terjadi aksi pembantaian sisa-sisa PKI yang melarikan diri ke daerah Blitar selatan. Pasukan Brigif linud 18/Trisula yang dipimpin oleh Kolonel Inf Witarmin bersama sama rakyat Blitar bekerjasama untuk menumpas PKI di Blitar Selatan.

Kegiatan yang mengambil tema Bumi Trisula Bersholawat bersama Habib Ja’far Bin Usman Al Jufri ini dihadiri oleh Bupati Blitar Rijanto, Forkopimda Kabupaten Blitar, personil Kodim 0808 Blitar, seluruh elemen masyarakat Bakung dan 2500 jamaah sholawat dari dalam dan luar Blitar.

Bupati Blitar, Rijanto dalam sambutannya mengatakan, malam tanggal 30 September merupakan hari yang sangat bersejarah dalam arti  penumpasan penghianatan terhadap orang orang yang ingin mengganti Pancasila  sebagai dasar Negara Indonesia.

Blitar selatan menurut Bupati, pada masa lalu adalah sebagai basis penghianatan dan hal tersebut telah dilakukan operasi Trisula yang dilaksanakan oleh TNI bersama Masyarakat yang masih cinta terhadap  NKRI yakni operasi penumpasan sisa sisa penghianat Negara.

“Sehingga pada saat itu karena situasi yang belum kondusif, pejabat pemerintah baik Kades maupun Camat dijabat oleh aparat TNI atau Polri,” kata Bupati.

Rijanto menambahkan, perkembangan pembangunan wilayah Blitar Selatan saat ini sudah luar biasa, saat ini Blitar selatan telah setara dengan Blitar utara. Jaman dulu, Blitar selatan jauh tertinggal  karena dipisahkan oleh sungai brantas yang hanya ada satu jembatan.

“Kini sudah berubah seiring dengan telah dibanggunya tujuh jembatan penghubung antara utara dan selatan. hal tersebut akan kita bangun secara terus menerus bahkan Jalur Lintas Selatan (JLS) akan segera direalisasi demi kemajuan Blitar Selatan,” imbuhnya.

Selanjutnya Bupati Blitar berpesan terutama kepada para pemuda agar tidak terpengaruh dengan hal hal negatif yaitu bentuk Narkoba, Minuman keras dan kecanggihan tehnologi yang mengarah keranah Pornografi,  karena hal tersebut dapat menjerumuskankan serta dapat merusak mental generasi muda penerus bangsa ini.

 

Sementara itu, Komandan Kodim 0808 Blitar, Letkol Arh Surya Dani menambahkan, sholawatan ini adalah usaha mengirim doa bersama untuk para pahlawan Revolusi yang telah gugur atas kekejaman komunis Pada tanggal 30 September 1965.

 

“Semoga para pahlawan diampuni semua dosa-dosanya dan arwahnya diterima Tuhan Yang Maha Esa, dengan terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G.30.S/PKI),” kata Surya Dani.

Dandim menambahkan, diharapkan pula dengan sholawatan ini peristiwa kelam tahun 1965 dan 1968 itu tidak terulang kembali. Semoga seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang berada di bumi Trisula dan Blitar senantiasa diberikan keselamatan, serta tidak timbul gejolak di masyarakat akibat paham komunisme.

Terlebih, Presiden Jokowi sudah tegas menyatakan tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).

“ Kami dari TNI  juga bersikap demikian,  tidak ada tempat untuk PKI di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena komunisme yang diusung PKI bertentangan dengan Pancasila,” tutup Dandim 0808 Blitar.(rfk)