Polsek Sanankulon – Personel Polsek Sanankuon yang dipimpin langsung oleh Kapolsek mendatangi Tempat Kejadian Perkara/TKP dugaan orang meninggal dunia mendadak di Dsn. Sendang Ds. Tuliskriyo. Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.30wib. Hal ini setelah SPKT Polsek mendapat laporan dari warga masyarakat tentang adanya seseorang yang sedang menambal ban sepeda motor miliknya, sesaat setelah menunggu yangbersangkutan kemudian jatuh hingga tidak sadarkan diri.

Kapolsek Sanankulon AKP Wahono beserta anggota segera menuju ke TKP untuk mengecek dan mengumpulkan bahan keterangan. Dari lokasi kejadian diperoleh informasi sebagai berikut: Korban atas nama Novi Anton , Laki-laki, umur 35th, Pekerjaan pedagang, Agama Islam, alamat Lingk. Kedemangan No. 62 Rt. 03 Rw. 02 Kel. Kademangan Kec. Kademangan Kab. Blitar. Saksi yang pertama kali mengetahui adalah Iwan Sahroni, Laki-laki, umur 38th, Pekerjaan pengemudi Grab, alamat Dsn. Krajan Rt. 02 Rw. 01 Kel. Wonotirto Kec. Wonotirto Kab. Blitar. Kronologi singkat awalnya korban yang berprofesi sebagai pedagang sayur keliling mengalami ban bocor di dekat jembatan Dsn. Sukinangun Ds. Tuliskriyo. Selanjutnya korban meminta tolong rekannya yaitu Iwan Sahroni untuk membantunya mengantar ke tukang tambal ban. Setelah sampai ke tukang tambal ban yang lokasinya tidak jauh, korban duduk beristrirahat. Tidak berselang lama korban batuk batuk kemudian jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri. Selanjutnya saksi menghubungi Perangkat Desa setempat dan bidan desa untuk mengecek kondisi awal korban. Setelah dilakukan pengecekan, korban sudah meninggal dunia.

Kapolsek Sanankulon AKP Wahono saat dilokasi mengatakan bahwa penyebab pasti dari meninggalnya korban belum diketahui secara jelas, namun demikian dari diagnosis awal korban terlalu capek dan memiliki riwayat penyakit jantung dan paru paru. Ini hanya perkiraan awal penyebab meninggalnya korban. Ungkap Kapolsek Sanankulon. Setelah pihak keluarga terhubungi, keluarga menolak untuk dibawa kerumah sakit dan menghendaki langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. Keluarga menerima kejadian yang menimpa korban dengan iklas.