Polsek Sanankulon – Patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri, sebagai usaha mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas yang disebabkan potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata dengan cara mendatangi, menjelajahi, mengamati, mengawasi, memperhatikan situasi, dan atau kondisi yang diperkirakan menimbulkan gangguan nyata yang memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan kepolisian. Bripka Dian Sulistrianto melaksanakan kegiatan tersebut dengan sasaran pusat pertokoan dan dilanjutkan berdialogis dengan juru parkir guna sampaikan himbuan himbauan tentang langkah langkah pencegahan terhadap potensi gangguan kriminalitas di areal tempatnya bekerja. Minggu 14 Juni 2020.

Patroli dialogis ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh anggota Polsek Sanankulon pada jam rawan baik siang atau malam hari guna memberikan jaminan keamanan bagi warga masyarakat. Untuk mengoptimalkan kegiatan patroli tersebut, maka petugas mengisinya dengan berbincang atau berdialogis dengan steakholder yang ada guna bersama wujudkan dan jaga siskamtibmas yang aman dan terbebas dari ancaman gangguan kriminalitas.

Kapolsek Sanankulon melalui Kanit Sabhara Iptu Puji Winarsih mengatakan kegiatan patroli dialogis diartikan sebagai kegiatan Kepolisian yang mengembangkan pola komunikasi dua arah antara komunikator antara petugas Polri dan komunikan atau sarasan (masyarakat) untuk saling tukar informasi dan respon dengan substansi pemeliharaan Kamtibmas. Sasaran kegiatan Patroli dialogis mentargetkan individu atau kelompok masyarakat yang rentan dengan gangguan Kamtibmas.
Dalam kegiatan ini, petugas mengumpulkan informasi dari masyarakat melalui proses dialog dengan cara mencatat kemudian dianlisa guna menentukan skala prioritas dalam melaksanakan kegiatan patroli itu sendiri. Iptu Puji winarsih juga menekankan kepada anggota yang melaksanakan tugas patroli agar tetap mempedomani performen saat bertugas sebagai anggota Polri sipil yang santun dan peduli. Kemudian petugas Patroli jangan mendominasi pembicaraan, namun berikan porsi lebih besar untuk menjadi mendengar. Dan kemudian yang tak kalah penting adalah gunakan bahasa dan intonasi yang baik dan jelas. ungkap Kanit Sabhara.