Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar S.I.K., M.S.i bersama PJU mengadakan cangkrukan bersama Pengusaha Ternak, Asosiasi Peternak Petelur, Peternak Petelur,serta dari dinas terkait yaitu dinas peternakan dan pertanian Jumat (20/10) bertempat di Rumah Kepala Desa Kebonduren Kec. Ponggok Kab. Blitar.  Acara ini diadakan sebagai respons atas kondisi keterpurukan peternakan ayam telur yang sudah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan ini.

“Kami berupaya melakukan mediasi antara pihak-pihak yang terkait karena kondisi peternakan ayam telur sudah tidak kondusif dalam 3 bulan terakhir ini. Kita harus bersama-sama memikirkan formula solusi apa yang ideal bagi kita semua,” ujarnya Kapolres di sela-sela cangkrukan Kamtibmas kali ini .

Bapak Ali kepala desa kebunduren yang menjadi moderator dalam musyawarah ini mengaku banyak mendengar keluhan dari para peternak terkait berbagai persoalan yang muncul, diantaranya terkait harga pakan dan Day Old Chick (DOC)  yang tinggi, sementara harga telur terbilang rendah. Harga pakan komplet untuk layer saat ini berkisar antara Rp4.800-5.000/ kg dan harga DOC kini sebesar Rp4.750, sementara harga jual telur hanya berkisar Rp15.000 bahkan pernah mencapai harga terendah Rp.14.000/kg. Angka ini masih jauh di bawah Break Even Point (BEP) yang berada pada angka Rp16.000.

Harga pakan yang tinggi, menurut Ali, dipicu oleh tingginya harga jagung yang menjadi salah satu bahan penyusun pakan ternak layer

“Diantara pelaku usaha memang salah satu tantangan yang dihadapi berkaitan dengan bahan baku dari jagung. Menurut pemerintah, kita sudah swasembada jagung maka kemudian impor ditutup. Tetapi, ternyata kondisinya tidak demikian dan harga jagung jadi melambung,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi keterpurukan saat ini memunculkan kecurigaan dari peternak bahwa ada permainan harga yang dilakukan oleh pengusaha pakan ternak yang biasanya juga sekaligus menjadi peternak atau perusahaan yang dikenal dengan istilah perusahaan integrator.

Komentar bernada kritik terhadap kebijakan pemerintah juga disampaikan oleh para peternak. Di hadapan perwakilan dari dinas pertanian dan peternakan serta beberapa pejabat dari dinas terkait, para peternak mengeluhkan minimnya tindakan dari pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kapolres Blitar Kota dan jajarannya telah merangkul kami dan tanggap terhadap keresahan kami para peternak sehingga mengadakan kegiatan cangkrukaan seperti ini dan yang terpenting kami memohon  untuk Pihak Kepolisian agar dapatnya bisa mengawasi dengan satgas pangannya atas kenaikan harga pakan tern  ak yang melambung ini ,ujar Munaji, salah satu peternak ayam petelur dari Blitar.

Dengan adanya Cangkrukan Kamtibmas bersama peternak ayam petelur kali ini “Harapannya akan ditemukan jalan tengah untuk mendapatkan solusi terbaik keluar dari keresahan para peternak ayam petelur di wilayah Blitar sehingga terciptanya situasi yang kondusif…jk…