Lumajang,- Gunung Semeru mengalami erupsi. Erupsi itu diawali banjir lahar atau guguran awan panas. Suasana gelap pun menyelimuti sejumlah Dusun yang berada di area kaki Gunung Semeru yang diakibatkan kabut abu vulkanik.

 

“Sebelumnya sudah dilakukan mapping lokasi aliran lahar erupsi Semeru, sebagai Informasi Pengalihan jalur, semua kendaran dari arah Malang dengan tujuan Lumajang maupun dari Lumajang menuju ke Malang di sarankan putar balik, semua kendaran dari arah Jember menuju Malang dan sebaliknya disarankan lewat Probolinggo. Karena info terkini Jembatan Perak Piketnol putus” kata Kapolres.

 

Kapolres berujar, sesuai informasi yang ia terima, gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas ke arah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pukul 15.20 WIB.

 

“Getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter-24 milimeter Seismograf,” jelas Kapolres.

 

Untuk saat ini, akibat adanya erupsi itu beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Bahkan, beberapa Dusun mengalami pemadaman listrik.

 

“Lokasi yang terdampak erupsi Semeru ini diantaranya berada di dua desa Kecamatan Pronojiwo yakni Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Supiturang, sedangkan di Kecamatan Candipuro terdapat 3 Desa yaitu Desa Sumberwuluh, Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal,” ungkap Kapolres.

 

AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si. memastikan jika keberadaan dapur umum darurat milik Polres Lumajang, bakal memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi akibat erupsi gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 04 Desember 2021 sore.

 

Kapolres menyebut, saat ini pihaknya telah mendistribusikan beberapa kebutuhan sembako yang nantinya akan diperuntukkan bagi masyarakat di lokasi pengungsian.”Kita pastikan, kebutuhan makanan para pengungsi tercukupi,” jelasnya.

 

Kapolres juga menjelaskan bahwa untuk mencapai lokasi terdampak erupsi sangat sulit dijangkau, untuk itu Kapolres melibatkan anggotanya dengan berjalan kaki menyusurinya. Meski berada di lokasi yang sulit untuk dijangkau, menurutnya, bukan menjadi persoalan bagi dirinya untuk sigap melakukan evakuasi dan penanggulangan terhadap masyarakat.

 

“Ini sudah tugas kami, dan ini adalah kemanusiaan. Sudah menjadi kewajiban kami,” imbuhnya.

 

Bukan hanya itu saja, pihaknya juga telah berkoodinasi dengan Bupati Lumajang, koordinasi itu berkaitan dengan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Kapolres dalam upaya penanggulangan.

 

“Sudah kita koordinasikan secara langsung. Evakuasi dan penanggulangan ini, tentunya memerlukan peran semua pihak,” pungkasnya.

 

Tercatat Polres Lumajang mendirikan Posko Pengungsian yang difasilitasi dengan dapur umum sebagai penunjang untuk pemenuhan bantuan makanan dan minuman bagi pengungsi, antara lain di Kantor Desa Oro-Oro Ombo, Kantor Desa Supiturang, SDN Supiturang 4, Kantor Kecamatan Candipuro, Posko Lapangan Dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh, Kantor Desa Sumberwuluh, Kantor Desa Sumbermujur, Kantor Desa Penanggal, Masjid Desa Jarit Kec. Candipuro.