Ratusan warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa Purwokerto, Senin (21/12). Aksi ujukrasa ini menuntut salah satu perangkat desa yang berinisial MH turun dari jabatannya.
Koordinator aksi Sunarto mengatakan, MH diduga selingkuh dengan istri orang lain yang merupakan warga Desa Selokajang, Kecamatan Srengat. Perselingkuhan ini terungkap sekitar 20 hari yang lalu, setelah suami korban mendatangi MH sambil membawa parang, beruntung warga mengetahui dan melerai.

Perwakilan warga sempat negosiasi dengan Kepada Desa Purwokerto yang disaksikan oleh pihak Kecamatan Srengat, Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar, dan kepolisian dari Polres Blitar Kota.
Warga yang menunjukkan saksi dari penyataan suami korban atas perselingkuhan MH, ditolak oleh MH. Warga juga sempat meminta untuk MH bersumpah dibawah kitap suci Al Quran dan sumpah pocong, namun ditolak. “Saya tidak melalukan, disini bukan tempatnya bersumpah, dan apa kalian (warga ) paling suci,” ujar MH saat menemui perwakilan warga di ruang Kepala Desa.
Warga juga membawa keranda yang rencananya akan digunakan untuk sumpah pocong antara warga dan MH. Keranda yang awalnya diletakkan di jalan depan Kantor Desa dibawa masuk ke Balai Desa Purwokerto oleh warga yang geram, karena MH menolak untuk disumpah.

Aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 10.00 wib ini mendapatkan pengawalan ketat dari Polres Blitar Kota. Ada 175 personil dari Polres Blitar Kota yang diterjunkan untuk mengamankan aksi unjukrasa ini. Selain 175 personil , Polres Blitar Kota juga mendapatkan bantuan satu kompi personil Brimob Madiun, dan puluhan Satuan Polisi Pomong Praja Kabupaten Blitar.
Setelah batas akhir ijin unjukrasa yang diberikan aparat keamanan, yakni pukul 16.00 WIB , akhirnya aparat membubarkan aksi warga. (hms)

Gotong Royong untuk Saudara Kita: Polri Persilakan Masyarakat Menyalurkan Bantuan Logistik melalui Posko Pondok Cabe
Kolaborasi Polri dan Masyarakat Sukses Pulihkan Jembatan Pandan Tapanuli Tengah
Dapur Lapangan Brimob Suplai Bantuan Makanan untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang
Polri Terbitkan Buku Rasa Bhayangkara Nusantara sebagai Rujukan Diversifikasi Pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis