Polsek Sanankulon – Bripka Wianrto selaku Bhabinkamtibmas Desa Kalipucung Kec. Sanankulon hari ini melaksnakan pengecekan terhadap kandang ayam petelur yang berlokasi di Dsn. Sumberbuntung Ds. Kalipucung. Pengecekan ini dilakukan setelah marak beredar berita tentang dampak kandungan racun Dioksin pada telur ayam akibat sampah plastik yang digunakan untuk membantu produksi atau akibat dari pembakaran sampah plastik yang dilakukan di lokasi kandang ayam. Rabu 27 November 2019.

Sebenarnya apa itu racun dioksin?. Dioxin atau dioksin merupakan zat kimia berbahaya. Dioksin banyak ditemukan pada sampah rumah tangga dan industri yakni bahan plastik (PVC), pestisida, herbisida, pemutih kertas, dan alat medis sekali pakai. Dioksin bisa dihasilkan alam secara natural melalui letusan gunung api dan kebakaran hutan. Namun kadar dioksin dapat meningkat drastis akibat aktivitas manusia seperti kebiasaan membakar sampah terutama sampah plastik, produksi serta penggunaan pestisida dan herbisida, daur ulang produk produk yang terbuat dari plastik.

Dari hasil pengecekan dilapangan bahwa ayam petelur ini tidak dilepas bebas namun di kurung di dalam kandang, karena prosentase telur ayam yang terpapar racun dioksin potensinya lebih besar ketika ayam bebas mengais makanan di tanah terbuka. Ayam buras atau ayam yang dipelihara dengan cara tidak dikandang akan mengonsumsi makanan dari tanah dan debu debu di sekitarnya, apabila dilokasi kandang terdapat tempat pembuangan sampah plastik atau tempat pembakaran plastik, maka ayam tersebut berpeluang besar telurnya mengandung zat beracun berupa dioksin.

Kanit Binmas Aiptu Sutomo menjelaskan bahwa anggota Bhabinkamtibmas terjun ke lapangan adalah sebagai wujud kepedulian serta sebagai upaya pencegahan terhadap dampak yang ditimbulkan apabila sebuah telur mengandung zat berbahaya. Dari hasil pengecekan ini pula diharapkan pemilik kandang ayam peduli terhadap kesehatan hewan ternak miliknya dan memperhatikan aspek kebersihan kandang. Dengan demikian maka telur yang dihasilkan berkualitas dan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat. ungkap Kanit Binmas.