Tamami (64)

Tamami (64) bercerita kisah anaknya Muhamad Aziz(19) yang berhasil lulus mengikuti tes seleksi calon bintara (secaba) Polri pengiriman Polres Blitar Kota. Hal utama yang membuat dia mau merestui anaknya untuk daftar Bintara Polri karena kamauan yang kuat dari anaknya. Dan Dia ingin anaknya bernasib lebih baik darinya.

“Saya ini kerja cuma jadi Buruh tani dan cari rumput alhamdulillah anak saya diterima menjadi calon bintara polisi, berawal dari kemauan anak saya yang kuat dan meskipun saya tidak ada uang, saya selalu mendukung dan mendoakan anak saya,” ujar Kamami saat ditemui dirumahnya di Rt 02 Rw 03 Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan Kota Blitar Minggu (6/8/2017).

Kamami mengatakan, dia tetap yakin meskipun banyak yang orang mengatakan untuk jadi anggota Polri harus mengeluarkan banyak biaya. Tapi Kamami tetap optimis akan keberhasilan anaknya.

Kesabaran dan kegigihan tersebut pun terwujud setelah Muhamad Aziz dua kali mengikuti tes Secaba Polri. Tahun kemarin jatuh, kemudian tahun ini mencoba lagi dan berhasil.

“Saya terharu saat dengar kabar anak saya lulus. Karena selama tahap seleksi saya hanya mampu memberikan bekal semangat dan doa saja sama dia. Dalam hati saya bersyukur anak saya berhasil dan bisa lebih baik dari saya,” sambung Kamami

Sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan dan pencari rumput Kamami mengaku hanya mendapatkan uang sebesar Rp 70 ribu tiap hari. Dan itu sudah masuk seluruh biaya hidup keluarganya. Kamami hanya pasrah dan berdoa untuk anaknya supaya bisa menjadi polisi yang baik dan amanah.

Ditempat terpisah, Kabag Sumda Polres Blitar Kota Kompol Tatit Subiyantoro mengatakan, dalam seleksi penerimaan Secaba Polri tahun 2018, panitia seleksi Polda Jatim tetap berpedoman prinsip clean and celar tanpa melihat pekerjaan orang tua calon bintara.

“Saya sampaikan bahwa untuk rekrutmen Polri sekarang bersih dan yang terpenting adalah berkualitas melalui rekruitmen yang clear and clean,” ujarnya singkat