
Setibanya di Aceh Tamiang, Komjen Dedi disambut Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi dan langsung menuju posko bantuan Kementerian Sosial. Di lokasi tersebut, ia mendata sejumlah kebutuhan prioritas bagi warga, mulai dari air bersih, air minum, pakaian, hingga truk pengangkut logistik dari pelabuhan menuju titik-titik pengungsian.
Komjen Dedi kemudian berdialog dengan Kapolres dan Kapolsek setempat untuk memastikan kondisi jajaran Polri di wilayah terdampak. Mengetahui personel membutuhkan pakaian dinas lapangan (PDL), ia berjanji segera mengirimkan 600 stel untuk mencukupi kebutuhan anggota Polres Aceh Tamiang.
Selain itu, Wakapolri memberikan arahan terkait pengoperasian kendaraan taktis Brimob, termasuk unit water treatment dan water jet, yang akan membantu memenuhi kebutuhan air layak pakai bagi warga.
Setelah mengecek posko bantuan, Komjen Dedi bersama Bupati Aceh Tamiang meninjau kompleks Pendopo Bupati yang sebelumnya terendam lebih dari dua meter. Di lokasi tersebut, istri Bupati Aceh Tamiang yang sedang membersihkan bangunan mendatangi Komjen Dedi sambil menahan haru. Kepadanya, Wakapolri menegaskan komitmen Polri untuk membantu pemulihan daerah semaksimal mungkin.
Di area pendopo, Komjen Dedi menurunkan sejumlah bantuan logistik untuk didistribusikan kepada warga melalui perangkat desa. Beberapa warga yang hadir menyampaikan terima kasih sambil berharap lebih banyak bantuan dapat segera dikirim.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke gudang logistik. Di sana, seorang Bhayangkari mendatangi Komjen Dedi sambil menangis karena asrama polisi tempatnya tinggal rusak parah, sementara ia tidak memiliki keluarga di Aceh Tamiang. Komjen Dedi menenangkannya dan memastikan bantuan untuk anggota Polri serta keluarganya akan segera datang.
Usai rangkaian pengecekan, Wakapolri kembali menuju titik heli Polri dan bertolak ke Kualanamu untuk melanjutkan peninjauan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Dalam kesempatan itu, Komjen Dedi menyampaikan sejumlah langkah konkret yang akan segera dilakukan Polri untuk membantu pemulihan Aceh Tamiang.
“Kalau untuk logistik, setiap hari tetap akan dikirim. Besok kami akan mengirim 16 ton logistik untuk kebutuhan masyarakat di Aceh Tangguh,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koordinasi distribusi bantuan akan melibatkan pemerintah daerah.
“Pak Bupati nanti sebagai leading sector terdepan dalam penyaluran distribusi. Pak Bupati juga tadi meminta tambahan alat transportasi berupa truk. Insya Allah, akan saya komunikasikan dengan Kapolda Sumut. Kapolda Sumut memiliki beberapa truk yang bisa kita dorong ke Aceh Tangguh,” kata Komjen Dedi.
Bantuan nanti akan difokuskan kepada wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
“Nantinya, dari gudang logistik milik Pak Bupati, bantuan tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Tugiran yang saat ini masih sangat sulit dan terisolir,” tambahnya.
Terkait peralatan khusus yang akan dikirim, Komjen Dedi menyampaikan dua alat utama yang sangat dibutuhkan.
“Alat khusus yang akan dikirim ada dua. Pertama water treatment. Kedua adalah water jet. Untuk water treatment, kita akan mengelola sumber-sumber air yang ada, kemudian diolah sehingga bisa langsung disalurkan kepada masyarakat. Sedangkan water jet, itu menggunakan metode dari udara untuk menghasilkan air yang siap digunakan,” jelasnya.

Den K9 Ditpolsatwa Baharkam Polri Berhasil Temukan Satu Korban Bencana Alam di Batang Toru, Sumatera Utara
Astamaops Kapolri Tinjau dan Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh Tamiang
KP Wisanggeni-8005 Angkut Bantuan Kemanusiaan dari Sabang ke Pelabuhan Malahayati
Brimob Aceh Pasang Tali Sling pada Jembatan Putus dan Geser Speed Boat untuk Mendukung Mobilitas Warga di Bireuen