SURABAYA – Polda Jawa Timur melalui Direktorat Intelejen dan Keamanan (Ditintelkam) menggelar silaturahmi bersama para ketua pencak silat se Provinsi Jawa Timur.

Permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat ( Kamtibmas) merupakan pokok bahasan utama dalam pertemuan ini.

Polda Jawa Timur mengajak perguruan pencak silat untuk ikut andil dalam menjaga stabilitas keamanan di Wilayah Jawa Timur.

Hal itu seperti disampaikan oleh Direktur Intelkam pada Ditintelkam Polda Jatim, Kombes Pol Nanang Juni Mawanto di Surabaya, Rabu (12/2).

”Menindaklanjuti arahan Bapak Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto bahwa silaturahmi yang sudah terjalin dengan para perguruan silat terutama para ketua untuk terus dilaksanakan,” ujar Kombes Pol Nanang.

Direktur Intelkam Polda Jatim mengatakan, para ketua perguruan silat ini juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Jawa Timur.

“Silaturahmi ini sangat penting dan kita akan membuat sistem lembaga yang nantinya dibentuk komunikasi di tingkat Polda, kabupaten, kecamatan dan desa,” ujar Kombes Pol Nanang.

Untuk hal kegiatan pengamanan, Kombes Pol Nanang menerangkan selama ada kegiatan pencak silat di tingkat Kabupaten/ Kota, untuk pengamanan mengacu pada perkembangan situasi di wilayah setempat.

Pada acara silaturahmi ini pula, Polda Jatim juga akan kolaborasi dengan para Ketua pencak silat untuk melakukan patroli siber di Jatim.

Hal itu dilakukan karena selama ini banyak kejadian yang diawali dari media sosial yang memancing keributan.

Dengan adanya patroli siber tersebut, diharapkan para ketua perguruan silat dapat memantau dan mencegah jika ada informasi ataupun postingan yang berpotensi menimbulkan keributan.

“Diharapkan pimpinan segera klarifikasi dan segera bertindak, sehingga bisa memberikan pencerahan ataupun sosialisasi ke anggotanya,“ terang Kombes Pol Nanang.

Sementara itu Yosli Abdullah, Ketua IPSI Jatim mengucapkan terima kasih kepada Polda Jatim yang telah menyelenggarakan kegiatan silaturahmi tersebut.

Menurut Yosli, kegiatan yang difasilitasi Polda Jatim ini memang sudah sering dilaksanakan namun perlu terus dipupuk agar jalinan komunikasi baik antar perguruan silat maupun dengan kepolisian terus terpelihara.

Masih kata Ketua IPSI Jatim, bahwa perseteruan antar perguruan pencak silat saat ini sudah berkurang dan pemberian punishment sudah diatur di IPSI Jatim.

“Sebenarnya jika ada perseteruan itu sering kali terjadi ditingkat bawah atau anggota, ada pula yang terlibat ini juga kebanyakan di luar perguruan,“ ucap dia.

Oleh karenanya, IPSI Jatim sangat mendukung Polda Jatim dalam membentuk jalinan komunikasi di tingkat Polda, kabupaten, kecamatan dan desa.

Dengan demikian, lanjut Ketua IPSI Jatim ini, akan lebih mudah komunikasi dan koordinasi antar perguruan silat dan kepolisian. (*)