SURABAYA – Operasi Keselamatan Semeru 2025 mulai digelar oleh Polda Jawa Timur bersama seluruh jajaran dan instansi samping, Senin 10 Januari 2025.

Operasi yang mengusung tema ‘Tertib Berlalu lintas Guna Terwujudnya Asta Cita’ ini akan dilaksanakan hingga 28 Pebruari 2025.

Dalam operasi Keselamatan Semeru 2025 ini, Polda Jatim melibatkan 4.488 personel yang terdiri dari 390 personel Satgas Polda, 4.098 personel dari satuan wilayah jajaran Polda Jatim.

Direktur Lalu lintas (Dirlantas) pada Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, menyampaikan, bahwa selama 14 hari kedepan akan ada perhatian ekstra di bidang lalu lintas.

Ia menegaskan selama 14 hari kedepan, Ditlantas Polda Jatim bersama seluruh jajaran akan memfokuskan perhatian pada pengguna jalan.

“Kami akan melaksanakan kegiatan intensif, baik sosialisasi maupun penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi,” ujar Kombes Komarudin usai mengikuti Apel Gelar Pasukan di Polda Jatim,Senin(10/2).

Kombes Komarudin mengatakan, target operasi pada pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2025, seperti berboncengan lebih dari tiga, melawan arus, melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, pengendara masih dibawah umur.

Selain itu juga pengemudi dalam pengaruh alkohol, pengendara tidak menggunakan helm, knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, pengemudi menggunakan HP saat berkendara dan pengemudi roda empat tidak menggunakan safety belt.

Kombes Komarudin juga mengatakan, Operasi Keselamatan Semeru 2025 ini dalam rangka cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Idul Fitri 1446H Tahun 2025.

Selain itu lanjut Kombes Pol Komarudin, Operasi Keselamatan Semeru 2025 ini lanjut juga bertujuan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar menjadi pengguna jalan disiplin dan bertanggung jawab.

“Dengan demikian diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur bisa diminimalisir,” tutup Kombes Pol Komarudin. (*)