Permintaan maaf disampaikan langsung kepada Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainul Rofik di Mapolres Lumajang pada hari Jumat (5/7/2024).
“Saya mohon maaf dan mengakui kesalahan saya karena tidak bijaksana dalam menggunakan media sosial,” ujar MS.
MS mengaku bahwa tujuannya membuat komentar tersebut hanyalah iseng dan pernyataannya tentang Polisi menerima suap hanya didasari oleh emosi sesaat.
Menanggapi hal tersebut, AKBP Mohammad Zainul Rofik menegaskan bahwa tuduhan suap tersebut tidak benar dan pihaknya bekerja secara profesional dalam menangani kasus tersebut.
“Saya ingin sampaikan bahwa kabar tentang Polisi menerima sejumlah uang dari tersangka itu tidak benar. Dalam pengusutan kasus ini, kami pastikan semua berjalan secara profesional,” kata AKBP Rofik.
Lebih lanjut, AKBP Rofik menjelaskan bahwa MS tidak akan ditahan karena memiliki balita berusia 8 bulan.
“Jadi kasus ini sudah selesai dan tidak ada penahanan karena pertimbangan tersangka memiliki bayi yang baru berusia 8 bulan,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa tersangka pernikahan, Muhammad Erik, telah menyuap Polisi dengan uang tunai senilai Rp 70 juta.
Uang tersebut diduga diberikan dalam dua tahap, yaitu Rp 20 juta dan Rp 50 juta.
Terkait dengan kasus pernikahan gadis 16 tahun tanpa wali, Muhammad Erik telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. (*)
Kapolsek Sananwetan Hadiri Dialog Pembahasan Isu Aktual Moderasi Beragama Bersama Kementerian Agama Kota Blitar
Patroli Kawasan Pemukiman, Polsek Sananwetan Antisipasi Tindak Kejahatan 3C dan Ciptakan Situasi Kondusif
Patroli Perbankan Sasar Mesin ATM di Mini Market, Wujud Nyata Harkamtibmas Polsek Sananwetan
Patroli Harkamtibmas di Kawasan Pertokoan, Polsek Sananwetan Ciptakan Rasa Aman Bagi Masyarakat