Hujan deras yang disertai angin di wilayah Kecamatan Udanawu pada hari Jumat (11/12) membuat tiga bangunan ruang kelas SDN 4 Bakung, Kecamatan Udanawu. Ruang kelas yang terakhir kali direnovasi pada 2009 lalu ini roboh sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Atap banganan yang terbuat dari gavalumpun tak kuat menahan curah hujan yang deras.

“Awalnya tidak ada tanda-tanda bangunan akan roboh, bahkan retakpun tidak,” tegas Hariono Kepala SD N 4 Bakung, saat melihat lokasi ambruknya bangunan sekolah, Sabtu (12/12).

berita2Hariono mengatakan, atap yang terbuat dari gavalum dengan genting jenis prentol dipetkirakan yang membuat atap berat, sehingga roboh saat hujan deras. “Sebelumnya hujan di Undanawu selama tiga hari tidak berhenti,” tambahnya.

Dikatakannya, siswanya harus dipulangkan lebih awal, karena ruang kelas yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Semua perlengkapan untuk mengajar seperti, meja, kursi, papan kelas, bahkan buku tertimpa reruntuhan atap yang jebol di kelas 1,2, dan 3. Bahkan ruang guru juga terancam roboh.

Karena takut reruntuhan puing-puing menimpa siswanya, pihak sekolah memberikan papan himbauan bagi siapapun agar tidak masuk ke dalam kelas yang roboh. “Takut puing-puingnya menimpa, dan ada korban jiwa, karena temboknya sering goyang-goyang,” ujar Hariono.

Iapun berharap pada pemerintah untuk segera membangun kelbali ruang kelas yang ambruk ini, sebab saat ini mulai kelas satu hingga tiga tidak bisa digubakan sama sekali.

Untuk sementara, pihaknya mendapatkan tawaran dari warga sekitar untuk memanfaatkan mushola dan rumah untuk kegiatan belajar mengajar mereka. (hms)