Dandim 0808 Blitar, Letkol Arh Surya Dani
Dandim 0808 Blitar, Letkol Arh Surya Dani

BLITAR, PROKLAMATOR-Dandim 0808 Letkol Arh Surya Dani memberikan penekanan pada anggotanya agar tidak terprovokasi oleh kejadian di Poso, Sulawesi Tengah dimana seorang anggota TNI bagian intelijen yang tergabung dalam Satgas 1 Tinombala, Sersan Dua M. Ilman diduga tertembak oleh tim Brimob.

“Saya tekankan pada anggota saya untuk berpikir dewasa dan tetap menjaga hubungan baik dengan pasukan tetangga yaitu Polri. di Blitar ini sinergitas TNI dan Polri sudah sangat baik” kata Surya Dani, Kamis (28/7/2016).

“Dalam apel pagi tadi saya berikan himbauan kepada anggota saya bahwa dengan adanya peristiwa anggota intel TNI gugur ditembak Brimob karena dikira anggota santoso, biarlah unsur pimpinan kita yang menyelesaikan kejadian tersebut,” imbuhnya.

Lanjut Surya Dani, memang seorang intel itu identitasnya tidak bisa terbaca dan tersamar, dengan penampilan rambut gondrongnya sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

“Jadi kita sulit untuk membedakan mana itu anggota atau tidak, seperti yang  saya alami dulu semasa di Den Intel,” terangnya.

Dari kronologi yang beredar, disebutkan Serda M. Ilman sedang yang tergabung dalam Satgas 1 Tinombala sedang mencari timbunan senjata. Namun, tim Brimob justru mengira M Ilman dan kelompoknya merupakan kelompok Santoso yang sama-sama mereka buru.

Tim Brimob akhirnya memutuskan menembaki kelompok tersebut. Naas, M Ilman tertembak pada bagian kepala dan akhirnya meninggal.

Belakangan, tim Brimob baru menyadari bahwa kelompok yang ditembakinya adalah tim Satgas 1 Tinombala. Dan hingga saat ini TNI berupaya mencari kebenaran kejadian tersebut.

Peristiwa baku tembak yang menewaskan Serda Muhammad Ilmam di tempat kejadian dengan dugaan tidak ada koordinasi sebelumnya ini terjadi pada Rabu (27/7/2016).(rfk)